Peneliti dari Rutgers University, New Jersey, Amerika Serikat melakukan
penelitian untuk mengetahui bagaimana hubungan seksual memberikan dampak
yang berbeda pada pria dan wanita. Penelitian ini dilakukan melalui
pemindaian otak (PET Scan) pada pria dan wanita saat mereka sedang
mengalami puncak kepuasan seksual (orgasme).
Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa orgasme ternyata membawa dampak yang lebih masif pada wanita. Setidaknya ada 30 bagian otak wanita yang bekerja dengan aktif saat ia mencapai puncak kekuasan seksual. Bagian otak yang aktif tersebut adalah bagian yang mengatur emosi, sensitivitas terhadap sentuhan, bagian yang mengatur rasa bahagia, juga bagian otak yang mengatur kepuasan dan rasa kebal terhadap sakit.
Dari penelitian yang sama, ditemukan bahwa hormon oksitosin pasca melakukan hubungan seksual lebih banyak dihasilkan oleh wanita daripada pria. Inilah penjelasan kenapa para cewek lebih mudah jatuh cinta pada partner mereka setelah tidur bersama. Hormon oksitosin akan membuat wanita menurunkan tembok pertahanannya. Secara tidak langsung, wanita akan lebih mudah jatuh cinta setelah memutuskan berhubungan seks dengan pria-nya.
Hormon ini tidak hanya muncul karena hubungan seksual semata. Dopamin juga bisa dihasilkan setelah seseorang mengkonsumsi zat-zat yang bersifat adiktif, seperti rokok dan narkoba. Dampak dari “banjir dopamin” dalam tubuh adalah munculnya rasa puas dan keinginan untuk kembali mencari kepuasan yang serupa.
Kasarnya, seks dan heroin menimbulkan efek kepuasan dan kecanduan yang sama pada pria. Seks, secara biologis, tidak membuat pria merasakan keterikatan emosional dan rasa cinta, berbeda dari wanita. Secara biologis, tubuh pria memang hanya “didesain” untuk merasakan kepuasan fisik dari sebuah ikatan seksual.
Sumber : hipwee.com
Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa orgasme ternyata membawa dampak yang lebih masif pada wanita. Setidaknya ada 30 bagian otak wanita yang bekerja dengan aktif saat ia mencapai puncak kekuasan seksual. Bagian otak yang aktif tersebut adalah bagian yang mengatur emosi, sensitivitas terhadap sentuhan, bagian yang mengatur rasa bahagia, juga bagian otak yang mengatur kepuasan dan rasa kebal terhadap sakit.
Dari penelitian yang sama, ditemukan bahwa hormon oksitosin pasca melakukan hubungan seksual lebih banyak dihasilkan oleh wanita daripada pria. Inilah penjelasan kenapa para cewek lebih mudah jatuh cinta pada partner mereka setelah tidur bersama. Hormon oksitosin akan membuat wanita menurunkan tembok pertahanannya. Secara tidak langsung, wanita akan lebih mudah jatuh cinta setelah memutuskan berhubungan seks dengan pria-nya.
Hormon ini tidak hanya muncul karena hubungan seksual semata. Dopamin juga bisa dihasilkan setelah seseorang mengkonsumsi zat-zat yang bersifat adiktif, seperti rokok dan narkoba. Dampak dari “banjir dopamin” dalam tubuh adalah munculnya rasa puas dan keinginan untuk kembali mencari kepuasan yang serupa.
Kasarnya, seks dan heroin menimbulkan efek kepuasan dan kecanduan yang sama pada pria. Seks, secara biologis, tidak membuat pria merasakan keterikatan emosional dan rasa cinta, berbeda dari wanita. Secara biologis, tubuh pria memang hanya “didesain” untuk merasakan kepuasan fisik dari sebuah ikatan seksual.
Sumber : hipwee.com
0 komentar:
Posting Komentar